Kamis, 12 Januari 2012

Gempa di Aceh Dinihari : Mengapa tidak menyebabkan tsunami?

Gempa sangat kuat (gempa Major) terjadi ditengah malam (dinihari, 11 Januari 2012) di sebelah barat Aceh. Gempa ini memiliki kekuatan 7.6 M (USGS) dan diperkirakan 7.3 (BMKG). Alhamdulillah gempa ini tidak menyebabkan terjadinya tsunami walaupun kekuatannya diatas M 7.5 (USGS).
Lokasi pusat gempa. Lihat garis memanjang disebelah baratnya, itu adalah punggungan jejak pergerakan India menuju Asia. Disebut Investigator Ridge atau Ninetyeast Rigdes, karena terletak di 90°Easting.

Gempa Sesar Geser atau Patahan Geser

Menurut Danny, Pak Ustadz Gempa, Data focal mechanisms atau CMT-solution di bawah menunjukan bahwa gempa ini adalah strike-slip faulting.  Lokasinya ada di  lempeng Samudra Hindia.  Di Lempeng samudra ini struktur yang dominan adalah “transform ridges”yang berarah NNE-SSW, yang paling besar dinamai Investigator Fracture Zone (IFZ)”.  Gempa M 7.3 ini posisinya diantara IFZ dan palung Sumatra.
Nah melihat posisi tektoniknya ini, kelihatannya gempa ini adalah strike-slip fault – SINISTRAL (lihat CMT solution di bawah – kemungkinannya dekstral dengan strike ENE-WNW atau sinistral dengan strike NNE-SSW).  Sebetulnya system transform fault NNE-SSW ini sudah tidak aktif lagi , tapi pergerakan tektonik sekarang membuat BLOK BESAR LEMPENG SAMUDRA HINDIA BER_ROTASI SEARAH JARUM JAM sehingga menyebabkan system patahan strike-slip ini DIREAKTIFASI LAGI (mekanisme DOMNO PRINCIPLE).  Gempa seperti ini sudah banyak terjadi.  Waktu setelah gempa Bengkulu tahun 2000 juga terjadi gempa strike-slip sinistral di Lautan Hindia dengan magnitude Mw7.9.

Tidak menyebabkan tsunami

Lokasi gempa ini berada di laut, walaupun dengan besaran 7.3 (USGS) gerakan ini tidak menyebabkan adanya dislokasi vertikal. Bandingkan dengan patahan thrust yang memiliki dislokasi (perubahan lokasi) secara vertikal.

http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/09/gempa-tsunami.jpg?w=288&h=310?w=147&h=158
Terjadi dan terbentunya tsunami
Bandingkan dengan sesar (patahan) penyebab tsunami seperti dibawah ini. Pada gempa didaerah subduksi atau zona tubrukan maka terbentuk gerakan vertikal yang menyebabkan adanya dislokasi vertikal mengangkat tubuh air yang menjalar menjadi sebuah gelombang tsunami.
Pembentukan stress peregangan yang dapat mengumpulkan tenaga ini bisa dalam tenggang waktu (elapse time) 10 hingga 100 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar